Jumat, 27 Februari 2015
Wiro Sableng #38 : Iblis Berjanggut Biru
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
DUA PEMUDA berpakaian kelabu dan sama menunggang kuda hitam, memacu kuda masing-masing menuju ke timur. Di belakang, di arah punggung mereka sang surya yang hampir tenggelam membersitkan sinar kuning merah. Ratusan kelelawar terbang berputarputar di arah selatan lalu lenyap di balik ketinggian pohon-pohon jati di puncak bukit kecil.
Pemuda yang menunggang kuda di samping kiri bertubuh ramping semampai, memiliki kehalusan kulit seperti peremptlan. Kepalanya dibungkus dengan sehelai kain berwarna merah. Kawannya seiring berbadan tegap. Dadanya yang berbulu tersembul di balik bajunya yang tidak berkancing. Memasuki jalan yang agak mendaki di lereng bukit, kuda tunggangan pemuda berikat kepala merah tiba-tiba saja seperti ditarik oleh satu kekuatan dahsyat dari belakang hingga binatang ini berhenti berlari. Kalau saja penunggangnya tidak cekatan dan sigap merangkul leher kuda itu, niscaya dia akan terlempar.
"Hai ....
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #38 : Iblis Berjanggut Biru Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 26 Februari 2015
Pengamen Jalanan
Kuku yang biasa kugunakan untuk memetik senar gitar kini sudah mulai memanjang dan menampakkan setumpuk kotoran disana. Kotoran yang tampak lebih kotor dari setumpuk sampah di jalanan Ibu kota ini. Ku taruh gitar kecilku yang selalu menemani di setiap pagi dan siangku. Ku hitung receh demi receh yang berhasil kukumpulkan, berharap cukup untuk membeli sebungkus nasi dan segelas air minum untuk mengisi perutku dan adikku yang sedari tadi pagi sudah rewel tak terisi makanan.
Setelah membeli makanan, aku memakannya dengan berbagi separuh dengan Reza, adikku satu-satunya. Tiga tahun yang lalu, orang tua kami memiliki sebuah perusahaan besar, tapi karena di tipu habis-habisan oleh seorang investor nakal, maka raiblah semua harta benda kami. Tak ada sepeserpun uang yang bisa kami genggam. Dan satu tahun yang lalu, Ayah meninggal. Di susul dengan Ibu yang berangkat untuk mengadu nasib di luar negeri sebagai TKW. Meninggalkan kami berdua. Tapi sampai saat inipun tak ada kabar akan kembalinya Ibu. Sempat ada kabar angin bahwa Ibu sudah meninggal. Tapi entahlah, kebenarannya hingga saat ini belum aku ketahui.
Setelah menghabiskan makanan ini ditemani deru kendaraan bermotor dan asap-asap mengepul dari kenalpot, kami bergegas tidur beralaskan sebuah kain lusuh dan sobek di sana-sini termakan usia. Keesokan paginya, kami terbangun karena tetes-tetes dingin air hujan yang mulai membasahi kul
... baca selengkapnya di Pengamen Jalanan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Rabu, 25 Februari 2015
CARA BAHAGIA
Saya dan istri menyaksikan wajah keduanya sumringah. Mereka menyapa semua orang dengan ramah. Hari itu adalah hari yang berbahagia. Lebih dari seribu lima ratus tamu datang untuk memberikan selamat. Ada berbagai rombongan yang datang dari luar kota, khusus untuk acara kali ini. Dari Bandung, Pekalongan, Semarang, Solo, dan entah dari mana lagi. Mereka menyewa bis khusus. Minggu siang di pertengahan bulan Juli itu, tempat parkir Balai Sudirman di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, penuh. Petugas parkir nampak sibuk mengatur kendaraan yang datang. Satu per satu tamu yang hadir menyalami mereka bergantian. Sebagian minta foto bersama. Sebagian lainnya mempersembahkan lagu-lagu nostalgia. Suasana nampak meriah.
Ruangan penuh sesak karena tak semua tamu kebagian meja dan tempat duduk. Namun semua yang hadir menunjukkan ekspresi gembira. Suara tawa penuh canda terdengar dimana-mana. Makanan yang dihidangkan ludes tak berbekas, ketika tetamu mulai berpamitan. Sungguh sebuah pesta yang semarak.
Yang paling unik dari pesta tersebut adalah usia para tamu. Sebagian besar berusia di atas 60 tahun. Umumnya mereka anggota WULAN, perkumpulan nirlaba Warga Usia LANjut. Memang, yang mengadakan pesta
... baca selengkapnya di CARA BAHAGIA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 16 Februari 2015
Tiga Karung Beras
Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.
Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.
Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.
Dan kemudian berkata kepada ibunya: "Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja di sawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata, "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang
... baca selengkapnya di Tiga Karung Beras Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Minggu, 08 Februari 2015
Ditooo… Apa Lagi (Part 1)
Uahhhmmm… Dito menguap dengan malas. Pagi ini hawa dingin begitu menusuk, tapi yang begini malah asik buat bobo lagi. Eits… tapi ini sudah jam setengah tujuh saatnya bangun dan bersiap menuju tempat tugasnya. Proyek yang lagi dikerjakan kebetulan hanya berjarak tiga kilometer dari rumah sehingga cukup memanjakan Dito untuk bangun agak lebih siang dan bersiap lebih nyaman, karena waktu tempuh dari rumah ke proyek hanya memakan waktu sepuluh menit.
Oh iya temen-temen pasti belum mengenal siapa Dito, Dito adalah cowok imut berkaca mata minus, kelahiran dua puluh dua tahun yang lalu, baru setahun mengenal dunia kerja, setelah lulus tahun lalu sebagai sarjana Teknik Sipil jebolan sebuah universitas swasta ternama di kota Semarang.
Aktivitasnya sebagai pengawas lapangan menuntut badan yang selalu bugar, jadi wajar dong kalau hari ini setelah mandi, Dito menghabiskan sarapan dua piring nasgor buatan Bik Ipah. Itu bukan alasan juga kali ya… tapi alibi saja. Bukan karena lapar tapi memang karena doyan makan. Nasgor buatan Bik Ipak memang tak ada duanya, walau demi menghabiskanya harus berjuang sampai berkeringat-keringat (karena kepedasan… hehehe) tapi luaarrr biasa.
Kemarin Dito mengalami kejadian lucu tapi juga memalukan. Gara-gara hobinya pasang status menggoda di sebuah jejaring sosial (maklum
... baca selengkapnya di Ditooo… Apa Lagi (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Rabu, 04 Februari 2015
Menjadi Diri Anda Sendiri
Oleh: Rudy Lim
Kebanyakan orang yang gagal tidak suka melihat dirinya sendiri sebagaimana adanya seperti yang ditampilkan di cermin. Anak-anak muda khususnya, dipengaruhi oleh reaksi emosional semacam ini ketika menghadapi masalah yang sulit ditemukan solusinya. Ingatlah bahwa ketika Anda melakukan kesalahan, secara alamiah Anda tidak akan suka pada diri Anda sendiri, kesalahan itu tidak sama dengan diri Anda; tidak seperti diri kecil Anda. Hal pokok yang penting diingat dalam menjadi diri Anda sendiri adalah bangkit mengatasi diri kecil Anda yang pesimis dan minder. Anda mesti bangkit dari kesalahan-kesalahan dan ketidakberuntungan hari kemarin. Anda harus mencoba untuk menggapai diri besar Anda.
Manusia itu pembuat kesalahan namun kita juga pendobrak kesalahan. Kita bias aja membuat keslahan, tetapi kesalahan itu seringkali mengajarkan kita banyak hal dan membuat kita menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, usaha untuk menjadi diri sendiri – diri besar Anda – adalah menerima diri Anda sebagaimana adanya pada saat Anda berbuat salah. Tataplah diri Anda yang ada di cermin dengan mata yang jernih, lembut dan sadarilah bahwa Anda jauh lebih besar dan jauh lebih hebat dari sejumlah kesalahan, kesialan, sakit hati, dan kesalahan serius. Anda mesti hidup melampaui kekalahan-kekalahan Anda daripada hidup bersama dengannya. Anda h
... baca selengkapnya di Menjadi Diri Anda Sendiri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1